Peggie (50) adalah seorang ibu dari tiga orang anak yang
tertarik pada kupu-kupu dan sangat
senang sekali melakukan pendakian gunung. Sudah banyak gunung yang ia daki. Saking
senangnya dengan alam, setelah lulus SMA dia masuk ke Fakultas Biologi (UNJ). Dengan pribadinya yang idealis, setelah lulus
kuliah, Peggie hanya mau mencari pekerjaan di bidang biologi dan ketika ia di terima di
perusahaan swasta, dia memilih di bagian quality
control sambal menunggu kabar dari
Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI). Akhirnya setelah 2 bulan ia menunggu, kabar penerimaan dirinya di
LIPI pun keluar, dan akhirnya dia mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya.
Peggie mendapatkan kesempatan belajar keluar negeri untuk program Master of Science di Imperial College University of London dengan
beasiswa dari British Council.
Setahun setelah meneruskan pendidikannya dia kembali ke
Indonesia dan lagi-lagi Peggie mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan doctoral
di Amerika Serikat. Peggie menyelesaikan S-3nya dengan penelitian tentang
sistematika kupu-kupu. Peggie merupakan doctor kupu-kupu pertama di Indonesia.
Peggie menerangkan apa manfaat kupu-kupu :
- Kupu-kupu berfungsi sebagai penyerbuk, tetapi tidak seperti lebah dan tawon, karena kupu-kupu tidak mempunyai organ khusus untuk membawa polen atau serbuk sari.
- Kupu-kupu dapat digunakan sebagai indicator kualitas lingkungan, artinya keberadaan kupu-kupu di suatu area memberikan indikasi bahwa area itu masih alami dan belum terganggu.
Peta sebaran Kupu-kupu
- Amerika Selatan (3.500 spesies)
- Indonesia ( 2.000 spesies)
SUMBER : KOMPAS