~ Bad Perform ~

Adalah hanya sebuah blog biasa yang kebanyakan mengisahkan kehidupan sehari-hari si pemilik dan menyebarkan ilmu-ilmu pengetahuan yang di dapat (walau baru sedikit ilmu-ilmu yang baru di posting) :D

Foto saya
♥ Badminton & Bima Wirawan

STORY TELLING .............

Photobucket

Dalam memilih raket bulutangkis, yang harus anda perhatikan adalah kondisi psikis anda dan juga anda perlu tahu apa yang anda cari di raket yang anda akan beli. Apakah anda suka raket yang powerfull, mempunyai fungsi kontrol yang baik ataukah anda mencari raket yang nyaman. Dan yang mesti anda tahu adalah tipe pemain seperti apakah anda, penyerang, bertahan atau rally.

Dalam memilih raket bulutangkis untuk permainan , anda harus tahu dulu, apakah anda bermain dengan power atau control. anda harus memilih satu diantaranya. Jika anda adalah orang yang bermain dengan power, maka anda harus mencari raket yang memang didesain untuk orang seperti anda. begitu pula jika anda adalah orang yang bermain dengan tipe control. Jika memilih bermain balance maka anda bisa mencari raket yang seimbang antara control dan power.

Berat Raket
Raket bulutangkis atau badminton sejatinya dibagi dalam beberapa ukuran berat yang ditandai dengan kode U. Terdapat 5 jenis U dimana semakin tinggi nilai U raket tersebut maka akan semakin ringan. Semakin rendah nilai U suatu raket maka semakin berat. Berat rata-rata raket sendiri adalah antara 83-100 gr. Pada umumnya raket yang dijual dipasaran adalah 3U (85-89 Gr) atau 2U (90-94 Gr) sedangkan ukuran lain masih jarang dijual,kalaupun ada maka untuk ukuran 4U dan 5U biasanya mempunyai harga yang cukup mahal.

Berat yang tercantum ini adalah diluar berat ketika nanti ditambahkan dengan berat handgrip dan berat dari senar yang sudah dipasang. Rata rata penambahan berat setelah dibebankan dengan senar adalah kurang lebih 2-6 gr terutama untuk handgrip. Di Jepang sendiri ukuran Handgrip didasarakan pada ukuran G2, G3, G4, dan G5 dimana G2 adalah ukuran terbesar dan G5 adalah ukuran terkecil. anda juga harus mempertimbangkan apakah handgrip pada raket akan anda lepas atau di double dengan hand grip yang baru. Ketika anda melakukan pendouble-an pada hand grip maka raket akan semakin bertambah berat.

Titik Keseimbangan

Pada saat anda akan membeli raket pertimbangan untuk melakukan apa yang disebut sebagai “mencari jenis raket dengan melihat titik keseimbangannya”. Bagaimana caranya?. ambil raket yang anda akan beli, hadapkan jari telunjuk anda ke atas dan taruh batang raket di atas tangan anda. Geser batang raket sampai anda menemukan bahwa raket dalam keadaan seimbang. Jika sudah dilakukan anda bisa melihat dimanakah letak jari telunjuk anda.

Jika jari telunjuk anda lebih dekat dengan frame/atau kepala raket maka raket jenis ini adalah raket power.
Jika jari telunjuk anda lebih dekat dengan pegangan raket, maka tipe ini adalah raket jenis control.


Mengukur Kontrol dan Power Pada Raket

Gimana dong kalau sudah terlanjur di beli?. Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan ketika anda sudah membeli raket dan tipe permainan anda tidak sesuai dengan raket yang sudah anda beli. Jika anda lebih menginginkan raket anda bertipe control maka yang anda bisa lakukan adalah bungkus pegangan dengan dua buah handgrip atau 1 handgrip yang berat atau gunakan senar yang lebih ringan atau lebih kecil ukurannya.

Jika anda lebih memilih untuk menjadikan raket anda adalah raket yang bertipe power maka anda cukup mengganti handgrip pada pegangan raket anda menjadi yang lebih ringan untuk mendapatkan frame kepala raket yang lebih berat. Untuk melihat apakah adjusment atau pengaturan yang anda lakukan sudah benar. anda bisa melakukan test ini berulang kali.

Tingkat Kekakuan Dari Batang Raket

Ketika anda membeli raket maka ada dua pilihan batang raket yang tersedia yaitu batang raket yang flexible dan yang kaku. Batang raket yang flexible akan sangat gampang dan mudah untuk melentur ketika anda melakukan  pukulan. Sedangkan batang raket yang kaku adalah berkebalikan dengan yang flexible. Nah untuk yang satu ini, anda harus benar-benar perhatikan bahwa ketika anda membeli raket maka tidak ada cara untuk melakukan pengaturan fleksibilitas dari batang raket seperti pembahasan kita diatas. Kelenturan raket bersifat fix dan tidak dapat diubah ketika anda melakukan pembelian. Meskipun seiring musim berlalu batas kekakuan juga akan dicapai namun ada baiknya anda pertimbangkan hal ini sebelum membeli.

Bagaimana cara mengecek raket anda apakah flexible atau kaku?. Tidak ada cara lain selain ketika anda sedang memilih-milih raket, cobalah untuk memegang kepala raket dan pegangan raket dan cobalah membengkokkannya secara perlahan lahan dan hati-hati. Jangan sampai acara bengkok membengkokan raket anda menjadi petaka. Maksud saya, raketnya patah dan anda disuruh ganti. Perlu diingat,Batang raket tidak akan bisa flexible sampai 45 derajat apalagi 90 derajat, jadi sedikit membengkokan saja anda bisa tahu kalau raket yang anda beli flexible atau kaku.

Cara Mengukur Kelenturan Batang Raket

Anda bisa juga melihat apakah raket anda bagus atau tidak dengan melakukan twist atau puntiran. Ini dilakukan untuk menguji akurasi dari placing shutllecock. Bagaimana caranya?. Pegang raket pada pegangannya kemudian tangan yang lain memegang frame dari raket kemudian lakukan putiran kepala raket. Jika kepala raket tidak berputar atau terpuntir maka raket ini sangat cocok untuk penempatan bola. Dengan kepala raket yang fix maka arah bola akan lebih pasti dan tidak kemana-mana karena kepala raket tetap dan tidak berubah-rubah.

Cara Melakukan Puntiran Pada Kepala Raket

Raket Dengan Batang Flexible
Raket jenis ini memberikan repulsion yang bagus saat anda melakukan ayunan. Hal ini disebabkan pada saat mengayun, batang raket secara flexible akan membengkok kebelakang sedikit pada saat inilah jenis raket ini akan menyimpan energi yang besar yang akan dikeluarkan pada saat bantalan senar bertemu dengan shuttlecock. Energi ini akan dilepas dan ditransfer ke shuttlecock. Sehingga anda tidak perlu mengeluarkan energi terlalu banyak saat memukul.
Karena batangan raket sangat flexible dan elastis maka akan sangat sulit melakukan penempatan bola dengan raket jenis ini. Hal ini dikarenakan pada saat shuttlecock mendarat di bantalan senar, repulsi akan menyebabkan raket akan bervibrasi. Vibrasi ini akan menggangu dan menyebabkan arah bola yang tidak pasti. Sehingga akan sangat sulit mengendalikan arah bola dengan jenis raket yang mempunyai batangan yang flexible
Raket tipe ini cocok bagi pemain yang mempunyai tipe stroke atau defensive (bertahan). Hal ini disebabkan karena dua jenis pemain ini sangat menyenangi permainan dengan lob panjang dan bermain drop shot. sesekali tipe ini akan melakukan smash namun hanya ketika mereka mendapatkan kesempatan yang bagus. Raket jenis ini memerlukan sedikit energi untuk menghasilkan tenaga. Dengan demikian, pemain jenis ini tidak perlu khwatir untuk mengeluarkan banyak tenaga dalam melakukan ayunan ketika melakukan pengembalian maupun dropshot. sehingga mereka dapat lebih fokus untuk melakukan permainan bertahan.
Raket ini sangat baik dalam mengantisipasi smash keras yang dikeluarkan lawan. Dengan smash keras, raket ini hanya butuh sedikit tenaga dan sentuhan lembut untuk melakukan pengembalian bola. Pengembalian shuttleck sangat mudah dilakukan dengan jenis raket ini karena pada saat mengayun elastistas yang dihasilkan raket kemudian kembali ke posisi semula membuat adanya tenaga tambahan yang dihasilkan.
Raket dengan batangan yang flexible cocok untuk para pemula yang baru belajar bulutangkis karena tidak membutuhkan banyak tenaga. memukul shuttlecock dari baseline ke baseline juga bukan jadi masalah besar. Dengan menggunakan jenis raket ini, pemula bisa lebih fokus ke teknik bermain bulutangkis dibandingkan harus berpikir keras bagaimana memukul shuttlecock agar tidak out.
Kerugian dari menggunakan raket ini adalah kurangnya kecepatan dalam mengembalikan. ketika shuttlecock mendarat di bantalan senar. Ada waktu yang dihabiskan oleh shuttlecock sepersekian detik ketika raket secara fleksibel akan membungkuk kebelakang dan kembali ke posisi semula. Sehingga ada beberapa waktu yang terbuang antara waktu mendaratnya shuttlecock dan kemudian dikembalikan ke lawan.
Raket Dengan Batang Kaku
Batang raket yang kaku akan menghasilkan sedikit atau bahkan tidak ada repulsion. Shuttlecock akan segera terpental ketika mengenai bantalan karet. Dengan repulsion yang kecil, pukulan akan kurang powerfull. Ini berarti jika anda memilih raket jenis anda, anda perlu untuk mengayunkan raket lebih keras ketika melakuakn pengembalian bola.
Jenis raket dengan batang yang keras akan sangat baik digunakan jika anda adalah tipe pemain yang senang melakukan penempatan bola. Tidak seperti jenis raket yang flexible. Jenis raket ini tidak bisa membengkok atau secara elastis. Raket tidak akan menghasilkan vibrasi ketika shuttlecock mendarat di bantalan senar. Dengan tidak adanya vibrasi, arah pengembalian shuttlecock akan lebih pasti dan shuttlecock tidak akan mudah berubah arah.
Raket ini paling bagus untuk melakukan serangan cepat, skill menipu dan juga netting tipis. Permainan bulutangkis adalah permainan yang membutuhkan kecepatan. Batang yang flexible memberikan kekuatan namun kurang kecepatan dalam merespon shuttlecock. Dengan batang raket yang keras, anda harus mengeluarkan tenaga berlebih untuk mendapatkan kecepatan dalam mengembalikan shuttlecock. Pada saat shuttlecock mengenai senar maka segera akan  akan kembali dengan cepat. Dengan raket yang kaku, anda hanya memerlukan kekuatan pergelangan tangan daripada gerak mengayun. Pemain dengan advanced skillsseperti penyerang cepat dan tipe penipu membutuhkan eksekusi cepat melalui sentuhan dari pergelangan tangan. Banyak pemain bulutangkis top dunia sekarang ini menggunakan raket dengan tipe kaku, karena mereka siap untuk menyuntikkan kecepatan dan kekuatan sehingga lawan biasanya tidak akan siap untuk melakukan pengembalian.
Raket jenis ini sangat cocok buat mereka yang memiliki skill menengah dan kelas atas atau sudah mahir(advanced). Bukan berarti anda yang pemula tidak punya kemampuan untuk  memproduksi pukulan yang powerfull, namun raket yang flexible sudah menghasilkan tenaga sendiri. Dengan ini, pemain pemula tidak perlu berpikir untuk berapa banyak tenaga yang harus mereka keluarkan tapi hanya perlu berlatih bagaimana melakukan teknik yang benar. Pemain yang sudah cukup mahir dan mahir dan menguasai teknik-teknik bulutangkis dengan baik dan benar, bisa mencoba jenis raket ini untuk mendapatkan sensasi serta skill-skill tingkat lanjut lainnya.
Kelemahan dari raket ini adalah anda membutuhkan ayunan yang kuat atau aksi yang cepat dari pergelangan tangan. Agar permainan bisa maksimal, teknik bagus sangat diperlukan untuk menciptakan kekuatan yang cukup dalam melakukan ayunan. Jika energi yang diberikan terlalu kuat dalam melakukan ayunan maka shuttlecock bisa saja out. Dengan raket yang kaku, kekuatan dalam gerakan mengayun yang diberikan tidak akan sepenuhnya ditransfer ke shuttlecock ketika jatuh ke bantalan senar. Intinya adalah Raket kaku is about menggunakan kekuatan pergelangan tangan untuk menghasilkan kecepatan dan kekuatan.
Bentuk Dari Frame Raket

Ketika membeli raket, anda dapat mempertimbangkan apakah anda akan menggunakan frame yang bertipe konvensional yang berbentuk oval ataukah anda akan lebih memilih yang berbentuk mendekati persegi atau lebih dikenal dengan isometric.

Frame Isometric memiliki spot-spot pukulan yang baik di bantalan senar yang lebih luas. Dengan semikian, akan ada banyak kesempatan bagi pemain untuk menciptakan pukulan yang cantik dan unik.

Raket Bulutangkis Dengan Square Frame

Frame konvensional yang berbentuk oval memiliki spot atau titik unutuk melakukan pukulan yang baik lebih sedikit daripada yang ada pada frame isometric namun pada saat shuttlecok mendarat pada spot yang benar-benar baik maka akan tercipta pukulan yang sangat-sangat berkualitas tinggi. Frame ini sudah jarang di jual di pasaran karena frame isometric sudah menjamur di pasar.

Raket Bulutangkis Dengan Oval Frame


sumber : http://alwaysbadminton.com/tips/tips-memilih-raket-bulutangkis/

Sumber Daya Konsumen.

Sumber daya konsumen adalah segala sumber daya yang mempengaruhi konsumen untuk membeli barang atau jasa. Sumber daya konsumen ada 3 macam, yaitu :
Sumber daya ekonomi adalah segala sesuatu sumber daya yang dimiliki baik yang tergolong sumber daya alam maupun potensi sumber daya manusia yang dapat memberikan manfaat.
Sumber daya sementara adalah sumber daya yang bisa menghemat waktu, keinginan manusia ingin membeli barang dan jasa yang tujuananya menghemat waktu yang ada.
Sumber daya kognitif adalah sumber daya perencanaan dan pengambilan keputusan seorang konsumen ter            hadap apa yang ingin di belinya.
Pengetahuan
Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Dalam hal ini pengetahuan konsumen amat diperlukan. Karena, hal ini dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian. Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan. Pengetahuan Konsumen terbagi kedalam tiga macam, yaitu Pengetahuan Produk, Pengetahuan Pembelian, Pengetahuan Pemakaian.
a)      Pengetahuan Produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek terminologi produk atribut atau fitur, harga produk dan kepercayaan mengenai produk.  Jenis Pengetahuan Produk :
·                 Pengetahuan tentang karakteristik/atribut produk
Seorang Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut. Setiap konsumen mungkin memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyebutkan karakteristik  atau atribut dari suatu produk. Hal ini disebabkan perbedaan pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Pengetahuan yang lebih banyak akan memudahkan konsumen dalam memilih produk yang akan dibelinya.

·                 Pengetahuan Manfaat Produk
Seorang Konsumen mengkonsumsi gula rendah kalori  karena mengetahui manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yang dirasakan konsumen. Setelah mengkonsumsi gula rendah kalori yaitu dapat menghindari penyakit diabetes. Inilah yang disebut sebagai pengetahuan tentang manfaat produk.
b)      Pengetahuan Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Pengetahuan Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja atau melakukan pembelian. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja karena konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk. Menurut Petter dan Olson (1999), perilaku membeli meliputi store contact, product contact, dan Transaction.
·         Store contact meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
·         Product contact, konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tsb dan membawanya ke kasir
·         Transaction, konsumen akan membayar produk tersebut  dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya.
c)      Pengetahuan Pemakaian yaitu suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut  telah digunakan/ dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yg tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan/ mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.

Sumber Daya Konsumen Ekonomi
Uang adalah alat transaksi yang sangat diperlukan oleh konsumen untuk membeli produk. Keputusan Konsumen sehubungan dengan produk dan merek sangat  dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi misalnya uang. Tanpa uang konsumen tidak bisa membeli apapun.  Pembelian sangat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen sama halnya dengan, harapan konsumen mengenai pendapatan masa datang menjadi variabel penting dalam meramalkan perilaku konsumen.
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah tingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara structural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energy sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Sumber Daya Sementara
·         Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya. Contoh: menonton TV, memancing, golf, tennis (waktu Senggang) tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
·         Barang Penghemat Waktu.
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food.
Sumber Daya Kognitif
Sumberdaya Kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi Alokasi Kapasitas Kognitif dikenal sebagai perhatian (attention). Perhatian terdiri dari dua dimensi:
·         Arahan (direction) menggambarkan fokus perhatian
·         Intensitas mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu. Karena kapasitas tersebut terbatas, orang harus selektif dalam apa yang mereka perhatikan dan berapa banyak perhatian dialokasikan selama pengolahan informasi.

Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsikan lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme.

Kandungan Pengetahuan

Kajian Myke mendefinisikan kandungan pengetahuan sebagai “jumlah keupayaan sumber tenaga manusia, asset dan pengamalan kepimpinan, modal teknologi dan maklumat, hubungan kerjasama, harga intelek, stok maklumat serta kebolehan untuk berkongsi pembelajaran dan penggunaan, yang boleh digunakan untuk menjaga kekayaan dan meningkatkan daya saing ekonomi.

Organisasi Pengetahuan

Pengetahuan Konsumen akan mempengaruhi Keputusan Pembelian. Apa yang dibeli,berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut. Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
1.      Pengetahuan tentang karakteristik /atribut produk
2.      Pengetahuan tentang manfaat produk
3.      Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk kepada konsumen

Manfaat fungsional yaitu manfaat yang diraksan konosumen secara fisiologis

Manfaat psikososial, yaitu  aspek psikologis dan aspek  sosial yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk

Mengukur Pengetahuan

Cara yang paling nyata dalam mengukur kemampuan pengetahuan adalah menilai secara langsung isi ingatan. Beberapa indikator pengukur pengetahuan antara lain

1.      Pengetahuan Objektif (Objective Knowledge)
Pengukuran yang menyadap apa yang benar-benar sudah disimpan oleh konsumen di dalam ingatan
2.      Pengetahuan Subjektif (Subjective Knowledge)
Dipengaruhi oleh kepercayaan diri seseorang yaitu bahwa orang yang percaya diri mungkin melaporkan secara berlebihan tingkat pengetahuan mereka (Engel, Blackwell & Miniard, 1994, p.331-332)

sumber :http://tugasidaherlina.blogspot.com/2013/10/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan.html

Pengambilan Keputusan Pembelian

Dalam pengambilan keputusan merupakan suatu proses kegiatan pembelian yang tampak hanyalah satu tahap dari keseluruhan proses pembelian konsumen.
Basu Swasta dan T. Hani Handoko, (1982, Hal. 103 ) proses pengambilan keputusan melalui lima tahap yaitu :

1. Menganalisis atau pengenalan kebutuhan dan keinginan.

Dalam penganalisaan kebutuhan dan keinginan suatu proses ditujukan untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi. Jika suatu kebutuhan diketahui, maka konsumen akan memahami adanya kebutuhan yang segera dipenuhi atau masih ditunda pemenuhannya. Tahap ini adalah proses pembelian mulai dilakukan.

2. Pencarian informasi dan penilaian sumber – sumber.

Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau eksternal, pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian informasi pasif hanya dengan membaca iklan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus tentang gambaran produk yang diinginkan.

Pencarian informasi internal tentang sumber – sumber pembelian dapat berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan yang terutama berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan yang terutama berasal dari pelopor opini, sedangkan informasi eksternal berasal dari media masa dan sumber informasi dari kegiatan pemasaran perusahaan.

3. Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian.

Meliputi dua tahap yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembelian.
Tujuan pembelian bagi masing – masing konsumen tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya.

4. Keputusan untuk membeli.

Tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen benar – benar membeli produk. Keputusan untuk membeli atau tidak produk yang ditawarkan. Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kesimpulan dari sejumlah keputusan, misalnya : keputusan tentang jenis produk, bentuk produk, jumlah produk dan sebagainya. Apabila produk yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan, maka produk tersebut mampu menarik minat untuk membeli. Bila konsumen dapat dipuaskan maka pembelian berikutnya akan membeli merk tersebut lagi dan lagi.

5. Perilaku sesudah pembelian.

Setelah melakukan pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen akan melakukan tindakan setelah kegiatan membeli dalam hal penggunaan produk tersebut sehingga harus diperhatikan oleh pemasar bahwa tugas pemasaran tidak berakhir ketika produk sudah dibeli tetapi terus sampai pada periode setelah pembelian.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli

Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan  pada saat mereka membutuhkan. Keputusan membeli pada dasarnya berkaitan dengan “mengapa” dan “bagaimana” tingkah laku konsumen

 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli:

 a.       Kebudayaan

Kebudayaan ini sifatnya sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan adalah simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.

b.      Kelas sosial

Pembagian masyarakat ke dalam golongan/ kelompok berdasarkan pertimbangan tertentu, misal tingkat pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal

c.       Kelompok referensi kecil

Kelompok ‘kecil’ di sekitar individu yang menjadi rujukan bagaimana seseorang harus bersikap dan bertingkah laku, termasuk dalam tingkah laku pembelian, misal kelompok keagamaan, kelompok kerja, kelompok pertemanan, dll

d.      Keluarga

lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam keluarga perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut:

Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
Siapa yang melakukan pembelian.
Siapa pemakai produknya.
e.       Pengalaman

Berbagai informasi sebelumnya yang diperoleh seseorang yang akan mempengaruhi perilaku selanjutnya

f.       Kepribadian

Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk beringkah laku

g.      Sikap dan kepercayaan

Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten. Kepercayaan adalah keyakinan seseorang terhadap nilai-nilai tertentu yang akan mempengaruhi perilakunya

h.      Konsep diri

Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain.

 Macam-Macam Situasi Pembelian

Jumlah dan kompleksitas kegiatan konsumen  dalam pembeliannya dapat berbeda-beda. Menurut Howard, pembelian konsumen dapat ditinjau sebagai kegiatan penyelesaian suatu masalah, dan terdapat  tiga macam situasi:

1.      Perilaku Responsi Rutin

Jenis perilaku pembelian yang paling sederhana terdapat dalam suatu pembelian yang berharga murah dan sering dilakukan. Dalam hal ini pembeli sudah memahami merk-mek beserta atributnya.

2.      Penyelesaian Masalah Terbatas

Pembelian yang  lebih kompleks dimana pemeli tidak mengetahui sebuah merk tertentu  dalam suatu jenis produk yang disukai sehingga membutuhkan  informasi lebih banyak lagi sebelum memutuskan untuk membeli

3.  Penyelesaian Masalah Ekstensif

Pembelian yang sangat kompleks yaitu ketika  pembeli menjumpai jenis produk yang kurang dipahami dan tidak mengetahui kriteria penggunaannya

 Struktur Keputusan Membeli

Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur yang mencakup beberapa  komponen:

1.      Keputusan tentang jenis produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah radio atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli radio serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan.

2.      Keputusan tentang bentuk produk

Konsumen  dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk radio tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu suara, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimalkan daya tarik merknya.

3.      Keputusan tentang merk

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana yang akan dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk.

4.      Keputusan tentang penjualnya

Konsumen harus mengambil keputusan di mana radio tersebut akan dibeli, apakah pada toko serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus radio, atau toko lain. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.

5.      Keputusan tentang jumlah produk

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu unit. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyak produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.

6.      Keputusan tentang waktu pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang untuk membeli radio. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian. Dengan demikian perusahaan dapat mengatur waktu produksi dan kegiatan pemasarannya.

7.      Keputusan tentang cara pembayaran

Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.



Sumber :

http://wsmulyana.wordpress.com/2009/01/09/perilaku-konsumen/

0  Tahap Sebelum Pembelian
Konsumen akan menggali informasi tentang produk serta mendefinisikan tingkat kebutuhannya terhadap produk. Setelah mengidentifikasi kebutuhan dan kemungkinan mencari alternative pilihan terhadap produk maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap beberpa alternative produk yang ditawarkan oleh produsen
Ø  Evaluasi Alternatif
Dari berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya di proses untuk mendapatkan keputusan atau
pertimbangan nilai akan suatu produk, dan akan menghasilkan beberapa atribut yang akan muncul,
setelah itu baru di beri bobot dari berbagai alternatif. Konsumen memproses informasi dari beberapa informasi dan membuat pertimbangan untuk memuaskan kebutuhan, konsumen mencari manfaat produk dan memandang produk sebagai suatu rangkaian atribut, atribut yang menonjol dianggap penting. Pemasar perlu menjelaskan manfaat produk dan menentukan atribut yang menonjol untuk mempengaruhi Evaluasi Alternatif sebelum Keputusan.
Ø  Evaluasi Alternatif sebagai Proses
Evaluasi Alternatif sebagai Proses adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternative dalam proses pengambilan keputusan selanjutnya. Bila seseorang dihadapkan pada pembelian produk, yaitu antara membeli produk yang satu dan yang lain dengan kesamaan jenis, maka dia ada dalam posisi harus membuat Evaluasi Alternatif sebelum pembelian. Dalam proses evaluasi alternatif, konsumen harus melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai.

MENAKSIR ALTERNATIF PILIHAN

Kriteria yang telah di tentukan seperti diatas kemudian akan memunculkan beberapa alternatif produk,  alternatif ini lah yang digunakan konsumen dalam Menaksir alternatif pilihan. Dalam menaksir suatu alternatif dari pilihan yang ada maka konsumen harus memikirkan resiko yang akan diterima apabila konsumen memilih alternatif tersebut, dan meninggalkan alternatif  lain yang ada.

Ada tiga sudut pandang dalam menganalisis/menaksir alternatif  pilihan keputusan konsumen :

1. Sudut Pandang Ekonomis

Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahui semua alternatif produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu alternatif yang terbaik, disebut economic man.

2. Sudut Pandang Kognitif

Konsumen sebagai kognitif man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya pada keputusan yang memuaskan.

3. Sudut Pandang Emosianal

Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi. Anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.




Menyeleksi Aturan Pengambilan Keputusan
Dalam mengambil keputusan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang paling utama adalah yang paling maksimal dakam memenuhi berbagai kriteria yang dapat di capai oleh produk.
Tingkat tinggi satu atribut tidak dapat mengimbangi tingkat rendah yang lain. keputusan disjungtif aturan dan kata penghubung dapat menghasilkan seperangkat alternatif yang bisa diterima, sedangkan sisanya aturan umumnya menghasilkan satu “terbaik” alternatif.
Kata penghubung Aturan Keputusan
Aturan keputusan kata penghubung menetapkan standar kinerja minimum yang diperlukan untuk setiap kriteria evaluatif dan memilih yang pertama atau semua merek yang memenuhi atau melebihi standar minimum.
Karena individu memiliki keterbatasan kemampuan untuk memproses informasi, aturan kata penghubung yang sering digunakan untuk mengurangi ukuran tugas pengolahan informasi untuk beberapa tingkat dikelola
Disjungtif Aturan Keputusan
Aturan keputusan disjungtif menetapkan tingkat minimum kinerja untuk setiap atribut yang penting (sering level yang cukup tinggi). Ketika aturan pengambilan keputusan disjungtif digunakan oleh target pasar, sangat penting untuk memenuhi atau melampaui konsumen persyaratan pada setidaknya salah satu kriteria kunci.

Eliminasi oleh aspek Aturan Keputusan
Untuk target pasar menggunakan eliminasi oleh aspek aturan, sangat penting untuk memenuhi atau melampaui  satu atau lebih persyaratan konsumen persyaratan (dalam urutan) dari kriteria yang digunakan dari kompetisi.
Leksikografis Aturan Keputusan
Aturan pengambilan keputusan leksikografis mirip dengan eliminasi-oleh aspek aturan-. Perbedaannya adalah bahwa aturan leksikografis mencari kinerja maksimum pada setiap tahap, sedangkan eliminasi oleh aspek mencari kinerja yang memuaskan pada setiap tahap.
Kompensasi Aturan Keputusan
Aturan keputusan kompensasi menyatakan bahwa merek yang tingkatan tertinggi pada jumlah konsumen penilaian dari kriteria evaluatif yang relevan akan dipilih.memiliki tingkat kinerja pada atau di dekat kompetisi pada pentingnya fitur lebih karena mereka menerima lebih berat dalam keputusan daripada atribut lainnya.    
Keputusan pembelian :
Menurut (Kotler, 2000:204) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:
a. Pengenalan Masalah
b. Pencarian Informasi
c. Evaluasi alternatif
d. Keputusan Membeli
e. Tingkah laku pasca pembelian.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Pengenalan masalah
Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.

b. Pencarian informasi
Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut.
Pengaruh relatif dari sumber informasi ini bervariasi menurut produk dan pembeli. Pada umumnya, konsumen menerima sebagian besar informasi mengenai suatu produk dari sumber komersial, yang dikendalikan oleh pemasar. Akan tetapi, sumber paling efektif cenderung sumber pribadi. Sumber pribadi tampaknya bahkan lebih penting dalam mempengaruhi pembelian jasa. Sumber komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi sumber pribadi membenarkan atau mengevaluasi produk bagi pembeli. Misalnya, dokter pada umumnya belajar mengenai obat baru cari sumber komersial, tetapi bertanya kepada dokter lain untuk informasi yang evaluatif.

c. Evaluasi alternatif
Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalam beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi atau tidak sama sekali; mereka membeli berdasarkan dorongan sesaat atau tergantung pada intuisi.

Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan membeli.
d. Keputusan membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.

e. Tingkah laku pasca pembelian
Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas, bila memenuhi harapan konsumen merasa puas, bila melebihi harapan konsumen akan merasa puas.
Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka terima dari penjual, teman dan sumber-sumber yang lain. Bila penjual melebih-lebihkan prestasi produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi dan hasilnya ketidakpuasan. Semakin besar antara kesenjangan antara harapan dan prestasi, semakin besar ketidakpuasan kosumen. Hal ini menunjukkan bahwa pembeli harus membuat pernyataan yang jujur mengenai prestasi produknya sehingga pembeli akan puas.

sumber
1. http://windytriana.wordpress.com/2013/11/18/bab-4-evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/
2. http://laelatulafifah.blogspot.com/2013/11/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian.html

10. Carlton

raket-badminton-terbaik

Carlton merupakan salah satu produsen raket bulutangkis dan shuttlecock utama dunia yang didirikan pada tahun 1946. Carlton Sports menjadi kelompok anak perusahaan dari Dunlop Slazenger International yang berlokasi di kota Greenville, Carolina Selatan, yang kini dimiliki oleh Sports Direct. Sebagian besar penelitian dan pengembangan raket dilakukan di kantor pusat Carlton di kota Camberley, Inggris.

Sepanjang sejarahnya perusahaan ini telah menjadi pelopor bagi sejumlah inovasi dalam pembuatan perlengkapan bulutangkis. Inovasi-inovasi Carlton tersebut antara lain menjadi yang pertama dalam merancang dan membuat raket yang seluruhnya berbahan logam, menjadi merk pertama yang menggunakan stainless steel dalam pembuatan raket, dan produsen pertama yang membuat raket one-piece.


9. Dunlop


Merk ini telah berdiri sejak tahun 1910 di kota Shirebrook, Derbyshire, Inggris. Sebelum memproduksi raket badminton, Dunlop telah menjadi salah satu produsen raket tenis terkemuka dunia. Pemain-pemain tenis ternama seperti Rod Laver, John McEnroe, Pat Cash, Steffi Graf dan Martina Navratilova merupakan pengguna raket tenis Dunlop.

Saat ini Dunlop merupakan anak perusahaan Dunlop Slazenger yang juga membawahi Carlton, Dalam dunia badminton, Dunlop terkenal sebagai produsen raket badminton berteknologi tinggi. Rangkaian produk raket badminton dari merk yang menduduki posisi kesembilan daftar Top 10 Raket Badminton versi Klub Sepuluh ini memiliki jangkauan yang lengkap bagi segala segmen pemain mulai dari pemula sampai profesional.


8. Flypower



Flypower merupakan merk asli Indonesia yang didirikan oleh mantan juara All England tahun 1993 dan 1994 serta Juara Dunia 1995, Hariyanto Arbi. Setelah mundur dari Pelatnas Bulutangkis di Cipayung pada tahun 2002, Hariyanto Arbi yang semasa aktifnya memiliki jump smash luar biasa tersebut mulai merintis usaha produksi peralatan badminton. Awalnya Flypower hanya memproduksi sepatu. Namun dalam perkembangannya merk ini juga memproduksi perlengkapan badminton lainnya seperti raket, kaos, celana dan lain-lain.

Saat ini Flypower merupakan salah satu merk raket badminton yang terkenal dengan kualitasnya. Beberapa pemain nasional Indonesia menjadi pengguna raket-raket Flypower. Mereka antara lain Vita Marissa, Nitya Krishinda Maheswari, Tiara Rosalia Nuraidah, Riky Widianto dan Angga Pratama. Sebagai produk asli Indonesia, Flypower patut dipuji dengan desain-desain bernuansa Indonesia pada produk-produknya. Salah satu yang paling menonjol adalah penggunaan motif batik pada kaos badminton produksi Flypower.


7. Apacs


Produsen ini berasal dari negri jiran Malaysia. Apacs berdiri sejak tahun 2002. Produsen raket badminton, squash, tenis dan tenis meja ini memiliki semboyan Aggressive, Power, Accurate, Control dan Speed. Apacs telah berhasil meluaskan pemasaran produk-produk mereka ke berbagai negara seperti Australia, Austria, Botswana, Brunei Darussalam, Kamboja, Canada, China, Finlandia, Perancis, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Korea, Laos, selandia Baru, Pakistan, Filipina, Qatar, Singapura, Swedia, Taiwan, Thailand, Vietnam, Uni Emirat Arab, Inggris Raya dan Amerika Serikat.

Dalam memproduksi raket badminton, Apacs yang berada di posisi ketujuh daftar Top 10 Raket Badminton versi Klub Sepuluh, terkenal dengan mengaplikasikan teknologi yang digunakan oleh merk-merk raket yang lebih populer namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Contohnya, banyak raket badminton produksi Apacs yang memiliki desain, bahan, serta feel seperti raket-raket produksi Yonex. Salah satu raket badminton Apacs yang paling terkenal adalah Ti-10 yang merupakan replika raket badminton produksi Yonex, Ti-10.

6. Babolat


Sebelum mulai memproduksi raket tenis maupun raket badminton, Babolat yang berasal dari Perancis ini telah memproduksi senar raket sejak tahun 1875. Babolat yang didirikan oleh Pierre Babolat di kota Lyon mulai memproduksi raket pada tahun 1994. Dan semenjak itu, Babolat menjadi salah satu produsen raket ternama di dunia baik untuk raket tenis maupun raket badminton.

Karena berasal dari Eropa, sangat masuk akal bila raket-raket badminton Babolat dipakai oleh para pemain badminton profesional asal negara-negara benua biru tersebut. Selain Jen Hao Hsu yang berasal dari Taiwan, atlet badminton kelas dunia yang menggunakan raket Babolat berasal dari negara-negara seperti Perancis, Denmark, Rusia dan Jerman. Atlet-atlet badminton Eropa itu antara lain Joachim Fischer Nielsen, Valeriy Atrashchenkov, Michael Lahnsteiner, Juliane Schenk, Tine Baun dan Emilie Lennartsson.



5. Pro Kennex


Merk raket badminton ini berdiri pada tahun 1978. Di Indonesia, Pro Kennex menjadi salah satu merk raket badminton yang paling awal digunakan masyarakat pecinta olahraga bulutangkis. Bersama Yonex, Pro Kennex menjadi raket badminton yang paling banyak digunakan di Indonesia pada era tahun 1980an.

Raket-raket produksi Pro Kennek dikenal dengan daya tahannya yang lama, alias tahan banting. Itulah yang menyebabkan raket badminton yang berada di posisi kelima daftar Top 10 Raket Badminton versi Klub Sepuluh ini tetap memiliki banyak penggemar. Baik dari pehobi badminton, pemain amatir sampai mereka yang telah menjadi pemain profesional kelas dunia.


4. Astec


Merk raket Astec merupakan produk raket badminton asli Indonesia. Didirikan oleh pasangan atlet bulutangkis Indonesia yang menorehkan sejarah dengan meraih emas pada Olimpiade Atalanta. Alan Budikusuma dan Susy Susanti adalah pasangan suami istri legenda bulutangkis Indonesia yang berada dibalik kesuksesan Astec menjadi salah satu produsen perlengkapan badminton terkemuka.

Sebagai merk raket badminton asli Indonesia, kualitas raket-raket produksi Astec mampu disejajarkan dengan merk-merk lain yang telah terlebih dahulu menguasai pasar raket badminton dunia. Memang Astec tidak berkompromi dari segi kualitas. Raket-raket mereka telah melalui tahap riset dan pengembangan yang sangat ketat sebelum diproduksi. Itulah mengapa, walaupun merupakan produk asli Indonesia, raket badminton Astec memiliki harga jual yang cukup tinggi.


3. Victor


Merk raket badminton yang berada di posisi ketiga daftar Top 10 Raket Badminton versi Klub Sepuluh ini sukses membawa pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir menjuara berbagai ajang bergengsi seperti All England dan Kejuaraan Dunia. Victor didirikan tahun 1968 oleh Den Li Chen di Taiwan. Saat ini Victor menjadi salah satu produsen perlengkapan badminton terpopuler di dunia.

Tim Badminton Korea Selatan menggunakan raket Victor sebagai senjata andalan mereka. Raket badminton Victor dikenal memiliki karakteristik agresif. Sehingga raket ini populer digunakan oleh para pemain badminton dengan tipe menyerang, baik oleh mereka yang hanya menjadikan badminton sebagai hobi maupun oleh para atlet badminton profesional.

2. Li Ning


Merk raket badminton asal China ini didirikan oleh mantan atlet senam yang pernah mengharumkan nama negara di pentas dunia, Li Ning. Didirikan pada tahun 1990 di kota Beijing, saat ini Li Ning menjadi salah satu raksasa produsen peralatan badminton dan cabang olahraga lainnya. Li Ning menjadi pemasok resmi perlengkapan badminton bagi Tim Nasional dan para pemain badminton China.

Kesuksesan dan prestasi para atlet badminton asal China seperti Lin Dan, Chen Long, Fu Haifeng, Liu Xiaolong, Li Xuerui dan Bao Yixin ikut meningkatkan pamor serta kepopuleran raket Li Ning di pasar dunia. Raket badminton produksi Li Ning memiliki rangkaian tipe dan harga yang sangat luas. Li Ning memiliki produk raket badminton untuk kelas pemula sampai level dunia. Untuk level pemain profesional, raket Li Ning memiliki beberapa seri signature pemain kawakan seperti Lin Dan.


1. Yonex


Inilah pemuncak daftar Top 10 Raket Badminton versi Klub Sepuluh. Yonex didirikan oleh Minoru Yoneyama pada tahun 1957. Pada saat itu Minoru Yoneyama memproduksi raket badminton untuk merk lain. Baru pada tahun 1961 ia mulai memproduksi raket badminton dengan merk sendiri yaitu Yoneyama. Di Indonesia, raket-raket badminton produksi Yonex telah sejak lama menjadi favorit bagi masyarakat pecinta bulutangkis.

Sampai saat ini, Yonex merupakan produsen raket dan perlengkapan badminton terbesar dunia. Memiliki sejarah panjang dalam perjalanan sejarah olahraga badminton, posisi Yonex sebagai pemimpin pasar dan teknologi raket badminton sangat sulit digoyang oleh para pesaingnya. Sekitar 80 persen atlet badminton dunia menggunakan raket Yonex. Pengalaman Yonex dalam mengembangkan dan memproduksi raket badminton telah menjadi alasan bagi para profesional dalam memilih Yonex sebagai raket andalan mereka.



Sumber : http://www.klubsepuluh.com/2014/04/top-10-raket-badminton.html

Kiprah pebulutangkis Denmark dalam perjalanan bulutangkis dunia tidak perlu diragukan lagi. Dari zaman bulutangkis tradisional hingga bulutangkis modern saat ini pebulutangkis Denmark selalu menorehkan prestasi gemilang. Tercatat nama-nama pebulutangkis Denmark yang melegenda seperti Erland Kops, Svend Pri, Flemming Delfs, Lene Koppen, Morten Frost Hansen, Camilla Martin, Tine Baun, dan lainnya.

Legenda Erland Kops ini bahkan menjadi inspirasi bagi Rudy Hartono. Erland Kops menorehkan prestasi yang mengagumkan dengan keberhasilannya menjuarai ajang tunggal putra All England dengan meraih gelar juara sebanyak tujuh kali (1958, 1960, 1961, 1962, 1963, 1965 dan 1967).

Rudy Hartono pun berlatih dan berjuang keras yang mengantarkannya ke tangga juara All England. Buah kerja keras Rudy Hartono berhasil menyamakan rekor Erland Kops dengan menjuarai tunggal putra All England sebanyak tujuh kali (1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973 dan 1974).

Impian Rudy mematahkan rekor Erland Kops pada tahun 1975 dengan menjuarai All England sebanyak delapan kali secara berturut-turut mendapat halangan. Rudy yang berhasil melaju ke final All England 1975 harus mengakui ketangguhan pebulutangkis Denmark yang fenomenal, Svend Pri. Rudy tak berhasil menaklukkan Svend Pri dalam laga dua game yang berakhir dengan skor 11-15, 14-17.

Setahun kemudian, pada tahun 1976 akhirnya Rudy Hartono berhasil mematahkan rekor Erland Kops dengan merebut gelar All England yang kedelapan kalinya. Rudy tampil ke partai final menaklukkan juniornya Liem Swie King dengan skor 15-7, 15-6.

Kini pebulutangkis Denmark pun masih terus menunjukkan prestasi moncer. Pada perhelatan French Open Super Series 2014 yang berakhir hari Minggu (26/10) lalu, ganda putra Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen naik ke podium juara. Sayangnya, pada perhelatan sepekan sebelumnya di Odense, Denmark tempat berlangsungnya Denmark Open Super Series Premier 2014, pebulutangkis Denmark tak berhasil meraih gelar juara dimana pebulutangkis Tiongkok memboyong semua gelar juara. Denmark harus puas dengan ganda putra Mathias Boe/Carsten Mogensen yang melaju hingga babak semifinal.

Tak hanya melahirkan atlet-atlet handal di bulutangkis, namun industri bulutangkis Denmark juga mengalami kemajuan yang pesat. Pengalaman pebulutangkis Denmark yang cukup lama di dunia bulutangkis pun melahirkan kreasi peralatan bulutangkis yang handal, khususnya pada raket.

Mark Christiansen peraih medali perunggu IBF World Championships tahun 1985 dengan segudang pengalaman bulutangkisnya mendirikan perusahaan peralatan bulutangkis dengan merek FORZA pada tahun 1990. Perlahan namun pasti, pada tahun 1993, peralatan bulutangkis FORZA berhasil menjadi merek paling popular kedua di Denmark. Pebulutangkis Denmark seperti Morten Frost Hansen, Lene Koppen, Kirsten Larsen dan Steen Fladberg menggunakan raket FORZA.

FZ FORZA yang popular dengan sebutan FORZA berhasil meraih beberapa gelar juara di ajang All England dan Super Series dari pebulutangkis yang dikontraknya. Bahkan peralatan bulutangkis FZ FORZA mendominasi pebulutangkis junior di Eropa dan Denmark hingga mencapai 75%.

FZ FORZA fokus kepada pemain pemula, rising star dan komunitas bulutangkis. Di perusahaan FZ FORZA berkumpul para mantan pemain dan pelatih bulutangkis yang selalu bermain bulutangkis dan mendiskusikan bulutangkis sehingga mampu memahami apa yang diinginkan di bulutangkis.

Tak hanya raket, FZ FORZA juga menyediakan perlengkapan bulutangkis lainnya seperti sepatu, senar, pakaian, tas dan aksesoris.

Untuk raket FZ FORZA memliki 3 kategori produk:
1. Kevlar untuk pemain yang mencari power.
2. Titanium untuk pemain yang mencari akurasi, rasa dan kecepatan.
3. N-Forze untuk pemain yang mencari kecepatan dan permainan yang cepat.

Beberapa fakta tentang FZ FORZA:
1. FZ FORZA adalah 100% perusahaan Denmark yang bermarkas di Bronderslev di North Jutland.
2. Semua produk FZ FORZA didesain dan dikembangkan di Denmark juga di uji coba oleh pebulutangkis elite Denmark.
3. FZ FORZA Brand MANAGER adalah mantan pemenang All England 2004 dan 2006, Martin Lundgaard Hansen.

Di Indonesia produk FZ FORZA dibawa oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk dan dapat di temui di gerai-gerai Planet Sports, Sports Station dan juga dapat di beli online melalui www.planetsports.net tentunya jika membeli di PlanetSports.net bebas ongkos kirim.


sumber : Badminton Wonder Fans