1.
PENGERTIAN IDEOLOGI
Ideologi adalah
kumpulan ide atau gagasan. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada
masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara
implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak
diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
2.
PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup
bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu
perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya
pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk
hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran
manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup
pada dasarnya memiliki unsur-unsur, yaitu cita-cita, kebajikan, usaha,
keyakinan. Cita-cita adalah sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui
usaha. Kebajikan dalam hal ini, adalah nilai yang menjadi patokan usaha yang
harus ditempuh untuk menggapai cita-cita. Usaha adalah hal-hal yang diupayakan
sebaik mungkin untuk menggapai cita-cita yang harus dilandasi oleh keyakinan .
Keyakinan diukur dengan daya pikir akal, jasmani, dan sikap maupun rasa kepada
Tuhan. Hal ini yang mencirikan bahwa unsur-unsur pandangan hidup di atas saling
berkaitan. Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan
tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup.
Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang
yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai
cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.
Suatu ironi memang, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta
kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa
pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain :
a.
Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
b.
Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
c.
Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
d. Kurang
mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam
pandangan hidup.
e.
Sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
3. PANDANGAN
HIDUP PRIBADI
Pandangan hidup yang teguh merupakan
pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini,
seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi
masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
a. Cita- Cita
Cita-cita
menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam
pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan
tanpa sikap hidup. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan
yang ada dalam hati. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita
apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita
itu.
b. Kebajikan atau kebaikan
Pada
hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma
agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu
baik dan makhluk bermoral. Dia adalah seorang individu yang utuh, terdiri atas
jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi, memihak pada
kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang pribadinya,
perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan manusia
tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya sendiri.
Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois, yang
seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.
Kebajikan
manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku
bersumber dari pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku
sendiri-sendiri. Terdapat tiga hal yang menjadi faktor yang mungkin dapat
menjadikan seorang individu memiliki sikap tertentu, yaitu:
·
Pembawaan
(hereditas) , sesuatu yang diturunkan dari orang tua pada anaknya.
·
Lingkungan,
merupakan alam kedua yang melingkupi manusia dan di situ manusia baru akan
terdidik dengan sendirinya agar bisa melanjutkan hidup.
·
Pengalaman,
merupakan segala sifat dari keadaan-keadaan, baik itu manis ataupun pahit yang
dirasakan dan cenderung sering terbesit di pikiran manusia.
c. Usaha atau Perjuangan
Usaha atau perjuangan adalah bentuk kerja
keras untuk mewujudkan tujuan atau cita-cita. Tanpa adanya usaha, hidup manusia
tak ada artinya. Manusia diciptakan berakal dan berindra, di mana apa yang
dititipkan-Nya harus dipotensialkan sesuai kemampuannya.
d.
Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan
atau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Manusia memiliki
pandangan hidup yang berbeda-beda dalam meraih tujuan atau cita-cita
masing-masing. Pandangan hidup ini mau tidak mau akan menjadi pedoman untuk
mengantarkan mereka pada tujuan atau cita-cita tersebut. Maka yang sebaiknya
dilakukan manusia adalah memikirkan, merancang, atau menentukan langkah-
langkah berpandangan hidup yang baik.
4.
PANDANGAN
HIDUP WARGA NEGARA
Keragaman
budaya bangsa Indonesia diungkapkan dengan kalimat Bhinneka Tunggal Ika yang
mengandung arti, meskipun bangsa Indonesia itu terdiri dari berbagai suku
bangsa, budaya dan bahasa, tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia itu satu
sebagai bangsa.
Secara
konsepsional, keragaman budaya itu merupakan aset bangsa, oleh karena itu
perbedaan tidak harus dipersoalkan, sepanjang perbedaan itu dalam kerangka
persatuan. Pancasila sering disebut sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
Artinya nilai-nilai dari sila-sila Pancasila memang digali dari khazanah
kebudayaan bangsa. Dari itu maka setiap pandangan hidup warga bangsa dijamin
eksistensinya. Setiap warga negara dijamin oleh Undang-Undang untuk menjalankan
agamanya sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya.
5.
PANDANGAN
HIDUP UMAT MUSLIM
Pandangan hidup Islam
dicanangkan oleh Nabi di Makkah melalui penyampaian wahyu Allah dengan
cara-cara yang khas. Setiap kali Nabi menerima wahyu yang berupa ayat-ayat
al-Qur’an, beliau menjelaskan dan menyebarkannya kemasyarakat.
Dalam Islam, pandangan hidup itu disebut aqidah (suatu
keyakinan yang mengikat batin manusia). Karena mengikat batin maka aqidah
menjadi pegangan hidup. Aqidah Islam memperkenalkan kepada manusia tentang
Tuhan, tentang alam raya dan tentang makhluk manusia, di mana setiap individu
termasuk di dalamnya.
Semua manusia secara naluriah mengenal dirinya dan alam
sekitarnya sampai kepada alam raya. Secara naluriah manusia juga mengenal Tuhan
(sekalipun dalam berbagai macam persepsi) dan pengenalannya itu saat menjadi
keyakinan, memberikan pandangan hidup tertentu yang dijadikannya pegangan hidup
bagi dirinya. Pandangan hidup yang diajarkan Islam menjelaskan kepada manusia
bahwa ke-HIDUP-an itu adalah sesuatu yang amat mulia dan amat berharga.
Hidup yang dianugerahkan Allah
kepada manusia merupakan modal dasar untuk memenuhi fungsinya dan menentukan
harkat dan martabatnya sendiri. Oleh karena itu pesan-pesan al Qur'an dan hadis
Rasulullah sendiri memberikan banyak peringatan kepada manusia supaya
menggunakan modal dasar tersebut secermat mungkin dan jangan sekali-kali
menyia-nyiakannya, karena ia sangat terbatas, baik waktunya maupun ruangnya.
Lebih jauh lagi dijelaskan tentang adanya dua jenis ke-HIDUP-an, yaitu kehidupan
manusia di bumi yang sangat terbatas ruang dan waktunya, dan karena
keterbatasannya itu ia tidak bersifat kekal abadi, namun sifatnya nyata
sehingga setiap orang mudah mengenalnya dan merasakannya.
Selanjutnya
jenis kehidupan lain yang diperkenalkan Islam adalah kehidupan di alam akhirat
yang mutunya lebih tinggi, karena tidak terbatas dan bersifat kekal abadi.
Segala kenikmatan yang ada di dalam kehidupan akhirat adalah lebih sempurna.
Kedua jenis kehidupan tersebut itu bukan berdiri sendiri-sendiri, tetapi yang
kedua merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari yang pertama. Alam akhirat
merupakan tempat dan saat perhitungan akhir, dan penentuan nilai tetap bagi
setiap manusia yang pernah menjalani kehidupan di alam dunia. Alam akhirat
bukan lagi tempat dan waktu bekerja dan berbuat, tetapi hanyalah tempat dan
saat menerima hasil akhir kerja dan perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya,
yaitu selama kita hidup di bumi ini. Dengan demikian, nyatalah bahwa kehidupan
sebelumnya itu (yakni di dunia) sangat penting artinya. Kesempatan bekerja dan
berbuat hanyalah didapatkan dalam kehidupan di alam dunia ini saja. Jadi
benar-benarlah bahwa kehidupan di alam dunia ini merupakan modal dasar bagi
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
- Maulana, Panji. 2012. Pandangan Hidup dan Ideologi [terhubung berkala] http://panjinji.wordpress.com/2012/04/24/pandangan-hidup-dan-ideologi/ . [1 Desember 2012].
- Saepudin. 2012. Manusia dan Pandangan Hidup [terhubung berkala] http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-pandangan-hidup.html . [1 Desember 2012].
- Syafii, M. Agus. 2008. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia [terhubung berkala] http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10098 . [1 Desember 2012].