~ Bad Perform ~

Adalah hanya sebuah blog biasa yang kebanyakan mengisahkan kehidupan sehari-hari si pemilik dan menyebarkan ilmu-ilmu pengetahuan yang di dapat (walau baru sedikit ilmu-ilmu yang baru di posting) :D

Foto saya
♥ Badminton & Bima Wirawan

STORY TELLING .............

Photobucket


1.    Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan dapat dialami setiap  manusia. Apa itu Kegelisahan ? Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidaksabar, dan cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahanhanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakansalah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan.
Umumnya manusia takut pada kegelisahan dan mendambakan kebahagiaan. Tapi justru yang ditakutkan itu sering datang pada kehidupan kita. Dan yang didambakan itu sering menjauh dari kita. Mengapa? Kegelisahan tidak jarang bersahabat dengan umumnya kita.
Dan yang sekarang kita ketahui yang paling sering mengalami kegelisahan dan permasalahan adalah para remaja. Mari kita bahas permasalahan pada remaja.
2.      Permasalahan pada Remaja
Remaja sering kali dianggap sebagai kelompok yang “aneh”, karena dalam kehidupanya kelompok ini sering menganut kaidah-kaidah  dan nilai-nilai yang berbeda atau bertentangan dengan kaidah-kaidah dan  nilai yang dianut orange dewasa terutama orang tuanya. Ditinjau  dari segi usia tidak mudah menentukan secara pasti, siapa yang dianggap sebagai kelompok remaja ini, namun pada umumnya, masyarakat berpendapat bahwa kelompok remaja terbagi menjadi  menjadi dua yaitu remaja awal dan remaja akhir.Golongan remaja awal (early adolescence) adalah kelompok anak yang berusia 13-17 tahun, sedang remaja akhir adalah mereka yang berusia 17-18 tahun ke atas sampai menginjak masa dewasa awal.
Bentuk–bentuk kegelisahan dalam diri remaja dapat menjelma dalam suatu bentuk, seperti ;
·         Keterasingan
Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada sejak puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri dan orang lain dalam pergaulan atau mayarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu (1) Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan. (2) Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun bias bersumber pad afaktor yang pertama.
·         Kesepian
Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah kesepian. Jika seseorang sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian dalam diri dan lingkunga sehingga merasa sepia tau kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan maka orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya senhingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya.
Bila ini tidak segera diatasi akan berdampak buruk pada diri remaja tersebut. Sehingga para remaja ini memustuskan untuk menyendiri dan tidak berinteraksi kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya yang dalam jangka waktu kedepannya akan mengakibatkan para remana ini menjadi ansos (anti sosial).
3.      Cara Mengatasi Kegelisahan dan Permasalahan pada Remaja
a.       Diskusikan dengan orang yang tepat
Teman tidak selalu pihak yang tepat, apalagi jika hanya mengkonfirmasi hal-hal yang ingin di dengar. Teman seperti ini, hanya menambah pikiran dan beban emosional, tapi belum tentu punya solusi. Carilah orang yang mungkin saja punya pendapat dan jalan pikiran yang beda. Perbedaan itu membuat otak berpikir kritis dalam membaca persoalan, sehingga sedikit demi sedikit diperoleh gambaran yang obyektif akan apa yang sebenarnya terjadi. Cara ini membantu menentukan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan.
b.      Berinisiatif untuk mencari solusi dan realisasikan dalam tindakan
Bergerak dan mengusahakan sekecil apapun tindakan, akan membawa perbedaan besar. Meskipun usahanya mentok, bukan berarti gagal, malah memberi pengetahuan baru bahwa perlu cara lain untuk melangkah berikutnya.
c.       Membuka diri, mau melihat sisi lain
Ibarat belajar, jangan hanya membaca dari 1 buku atau 1 orang dan menganggap itu satu-satunya yang paling baik dan benar. Coba cari teori dan penjelasan lain tentang masalah yang dihadapi, bisa dengan bertanya pada profesional yang accessible, baik secara langsung maupun tak langsung (lewat email/internet) banyak web site yang menyediakan informasi yang dibutuhkan remaja untuk membantunya memahami, apa sih yang sebenarnya terjadi.
d.      Berpikir Positif
Prinsip yang harus di yakini, bahwa selama hidupnya, manusia pasti menghadapi masalah karena dari masalah kita belajar menjadi bijak, pandai dan dewasa.



DAFTAR PUSTAKA
1. Budhiyarti, Oetari. 2012. Manusia dan Kegelisahan [terhubung berkala], http://oebudhi.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-kegelisahan.html . [22 November 2012].
2. Hutomo, Albar. 2012. Tulisan Manusia dan Kegelisahan [terhubung berkala], http://albarhp.blogspot.com/2012/06/tulisan-manusia-dan-kegelisahan.html . [22 November 2012].

0 komentar:

Posting Komentar