1.
Pengertian
Kegelisahan
Kegelisahan dapat dialami setiap manusia. Apa itu Kegelisahan ? Kegelisahan
berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidaksabar, dan
cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak
tentram hati maupun perbuatannya,
merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan. Kegelisahanhanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku
atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakansalah
satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan
juga diartikan kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan.
Umumnya
manusia takut pada kegelisahan dan mendambakan kebahagiaan. Tapi justru yang
ditakutkan itu sering datang pada kehidupan kita. Dan yang didambakan itu sering
menjauh dari kita. Mengapa? Kegelisahan tidak jarang bersahabat dengan umumnya
kita.
Dan
yang sekarang kita ketahui yang paling sering mengalami kegelisahan dan
permasalahan adalah para remaja. Mari kita bahas permasalahan pada remaja.
2.
Permasalahan pada Remaja
Remaja sering kali dianggap sebagai
kelompok yang “aneh”, karena dalam kehidupanya kelompok ini sering menganut
kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang
berbeda atau bertentangan dengan kaidah-kaidah dan nilai yang dianut orange dewasa terutama
orang tuanya. Ditinjau dari segi usia
tidak mudah menentukan secara pasti, siapa yang dianggap sebagai kelompok
remaja ini, namun pada umumnya, masyarakat berpendapat bahwa kelompok remaja
terbagi menjadi menjadi dua yaitu remaja
awal dan remaja akhir.Golongan remaja awal (early
adolescence) adalah kelompok anak yang berusia 13-17 tahun, sedang remaja
akhir adalah mereka yang berusia 17-18 tahun ke atas sampai menginjak masa
dewasa awal.
Bentuk–bentuk kegelisahan
dalam diri remaja dapat menjelma dalam suatu bentuk, seperti ;
·
Keterasingan
Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada
sejak puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat
didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan tidak
adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau dengan kata lain
merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri dan orang lain dalam
pergaulan atau mayarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu (1)
Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti merasa
berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan.
(2) Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun
bias bersumber pad afaktor yang pertama.
·
Kesepian
Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah kesepian. Jika
seseorang sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian
dalam diri dan lingkunga sehingga merasa sepia tau kesepian. Jika hal ini terus
dibiarkan maka orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya
senhingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya.
Bila ini tidak segera diatasi akan berdampak buruk pada diri
remaja tersebut. Sehingga para remaja ini memustuskan untuk menyendiri dan
tidak berinteraksi kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya yang dalam
jangka waktu kedepannya akan mengakibatkan para remana ini menjadi ansos (anti sosial).
3. Cara Mengatasi Kegelisahan dan Permasalahan pada Remaja
a.
Diskusikan
dengan orang yang tepat
Teman tidak selalu pihak yang tepat, apalagi jika hanya mengkonfirmasi hal-hal yang ingin di dengar. Teman seperti ini, hanya menambah pikiran dan beban emosional, tapi belum tentu punya solusi. Carilah orang yang mungkin saja punya pendapat dan jalan pikiran yang beda. Perbedaan itu membuat otak berpikir kritis dalam membaca persoalan, sehingga sedikit demi sedikit diperoleh gambaran yang obyektif akan apa yang sebenarnya terjadi. Cara ini membantu menentukan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan.
Teman tidak selalu pihak yang tepat, apalagi jika hanya mengkonfirmasi hal-hal yang ingin di dengar. Teman seperti ini, hanya menambah pikiran dan beban emosional, tapi belum tentu punya solusi. Carilah orang yang mungkin saja punya pendapat dan jalan pikiran yang beda. Perbedaan itu membuat otak berpikir kritis dalam membaca persoalan, sehingga sedikit demi sedikit diperoleh gambaran yang obyektif akan apa yang sebenarnya terjadi. Cara ini membantu menentukan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan.
b.
Berinisiatif
untuk mencari solusi dan realisasikan dalam tindakan
Bergerak dan mengusahakan sekecil apapun tindakan, akan membawa perbedaan besar. Meskipun usahanya mentok, bukan berarti gagal, malah memberi pengetahuan baru bahwa perlu cara lain untuk melangkah berikutnya.
Bergerak dan mengusahakan sekecil apapun tindakan, akan membawa perbedaan besar. Meskipun usahanya mentok, bukan berarti gagal, malah memberi pengetahuan baru bahwa perlu cara lain untuk melangkah berikutnya.
c.
Membuka diri,
mau melihat sisi lain
Ibarat belajar, jangan hanya membaca dari 1 buku atau 1 orang dan menganggap itu satu-satunya yang paling baik dan benar. Coba cari teori dan penjelasan lain tentang masalah yang dihadapi, bisa dengan bertanya pada profesional yang accessible, baik secara langsung maupun tak langsung (lewat email/internet) banyak web site yang menyediakan informasi yang dibutuhkan remaja untuk membantunya memahami, apa sih yang sebenarnya terjadi.
Ibarat belajar, jangan hanya membaca dari 1 buku atau 1 orang dan menganggap itu satu-satunya yang paling baik dan benar. Coba cari teori dan penjelasan lain tentang masalah yang dihadapi, bisa dengan bertanya pada profesional yang accessible, baik secara langsung maupun tak langsung (lewat email/internet) banyak web site yang menyediakan informasi yang dibutuhkan remaja untuk membantunya memahami, apa sih yang sebenarnya terjadi.
d.
Berpikir
Positif
Prinsip yang harus di yakini, bahwa selama hidupnya, manusia pasti menghadapi masalah karena dari masalah kita belajar menjadi bijak, pandai dan dewasa.
Prinsip yang harus di yakini, bahwa selama hidupnya, manusia pasti menghadapi masalah karena dari masalah kita belajar menjadi bijak, pandai dan dewasa.
DAFTAR PUSTAKA
1. Budhiyarti,
Oetari. 2012. Manusia dan Kegelisahan [terhubung berkala], http://oebudhi.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-kegelisahan.html
. [22 November 2012].
2. Hutomo,
Albar. 2012. Tulisan Manusia dan Kegelisahan [terhubung berkala], http://albarhp.blogspot.com/2012/06/tulisan-manusia-dan-kegelisahan.html
. [22 November 2012].
0 komentar:
Posting Komentar