~ Bad Perform ~

Adalah hanya sebuah blog biasa yang kebanyakan mengisahkan kehidupan sehari-hari si pemilik dan menyebarkan ilmu-ilmu pengetahuan yang di dapat (walau baru sedikit ilmu-ilmu yang baru di posting) :D

Foto saya
♥ Badminton & Bima Wirawan

STORY TELLING .............

Photobucket

A. Pendahuluan
        Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir masyarakat tertentu.
    Masyarakat dahulu melihat kebudayaan sebagai suatu hal yang terdiri dari segala manifestasi dari kehidupan manusia yang berbudi luhur dan bersifat ruhani, seperti agama, kesenian, filsafat, ilmu pengetahuan, tata negara, dan sebagainya. Anggapan seperti itu mulai berubah seiring perubahan zaman. Kebudayaan sering diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan kelompok.
     Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk mengkaji apa itu kebudayaan dan manusia, unsur-unsur kebudayaan, apa hubungan antara mereka dan apa penyebab perubahan kebudayaan.

B. Pembahasan
         Sebelum mengkaji hubungan tentang hubungan manusia dengan kebudayaan, kita harus tahu pengertian kebudayaan dan manusia terlebih dahulu. Para kebudayaan sering mengartikan norma sebagai tingkah laku rata-rata, tingkah laku khusus atau yang selalu dilakukan berulang – ulang.
        Kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sedangkan pengertian manusia dalam sosiologi adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam ilmu ekonomi adalah makhluk hidup yang penuh perhitungan antara laba dan rugi.
       Untuk lebih jelasnya tentang unsur kebudayaan saya akan membahasa tentang unsur-unsur kebudayaan yang ada di Kota Padang.

C. Kebudayaan di Kota Padang
    Dalam bahasanya, Padang menggunakan bahasa Minang dan Indonesia sebagai bahasa sehari-harinya. Bahasa Minangkabau adalah salah satu anak cabang bahasa Austronesia yang dituturkan khususnya di wilayah Sumatra Barat, bagian barat propinsi Riau serta tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia. Dalam bahasa Minangkabau, ada huruf mati yang dihilangkan atau dipertukarkan, misalnya dalam perkataan habis. huruf h dihilangkan dan huruf s diganti dengan huruf h sehingga menjadi abih, manis menjadi manih, hangus menjadi anguih.
      Dalam segi religi mayoritas penduduk Sumatra Barat beragama Islam. Selain itu ada juga yang beragama Kristen di Kepulauan Mentawai, serta Hindu dan Buddha yang pada umumnya adalah para pendatang.
    Dalam segi kesenian musik dan tari ,musik Padang berupa instrumentalia dan lagu-lagu dari daerah ini pada umumnya bersifat melankolis. Hal ini berkaitan erat dengan struktur masyarakatnya yang memiliki rasa persaudaraan, hubungan kekeluargaan dan kecintaan akan kampung halaman yang tinggi ditunjang dengan kebiasaan pergi merantau. Sedangkan tarian, Padang mempunyai macam-macam tarian seperti Tari Piring, Tari Payung, Tari Randai, Tari Pasambahan, dan Tari Indang. Gerakan yang ditarikan oleh kaum pria dan wanita umumnya memiliki gerakan aktif dinamis namun tetap berada dalam alur dan tatanan yang khas
   Dalam segi ilmu pengetahuan di Padang ada suku Minang terkenal sebagai suku yang terpelajar, oleh sebab itu pula mereka menyebar di seluruh Indonesia bahkan manca-negara dalam berbagai macam profesi dan keahlian, antara lain sebagai politisi, penulis, ulama, pengajar, jurnalis, dan pedagang. Berdasarkan jumlah populasi yang relatif kecil (3% dari penduduk Indonesia), Minangkabau merupakan salah satu suku tersukses dengan banyak pencapaian.
   Dalam mata pecahariannya Kota Padang merupakan sebuah perkampungan nelayan kecil. Mereka bekerja sebagai nelayan mengarungi samudera dengan kapal-kapal kecil mereka yang disandarkan di bibir muara. Ada juga sebagian yang bekerja sebagai petani garam dan pedagang.
    Rumah adat Padang disebut Rumah Gadang. Rumah adat asli setiap tiangnya tidaklah tegak lurus atau horizontal tapi mempunyai kemiringan. Ini disebabkan oleh orang dahulu yang datang dari laut hanya tahu bagai mana membuat kapal. Rancangan kapal inilah yang ditiru dalam membuat rumah. Rumah adat jugat tidak memakai paku tapi memakai pasak kayu. Ini disebabkan daerah Sumatera Barat rawan terhadap gempa, baik vulkanik maupun tektonik. Jika dipasak dengan kayu setiap ada gempa akan semakin kuat mengikatnya.
     Senjata tradisional Padang (Sumatera Barat) adalah Keris. Keris biasanya dipakai oleh kaum laki-laki dan diletakkan di sebelah depan, saat sekarang hanya dipakai bagi mempelai pria. Berbagai jenis tombak,  pedang panjang, sumpit juga dipakai oleh raja-raja Minangkabau dalam menjaga diri mereka.
D. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
   Dari penjelesan suku Padang diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa ada kaitan manusia dengan kebudayaannya. Pada dasarnya hubungan manusia dengan kebudayaan sangat erat dan tidak dapat dipisahkan di dalam kehidupan, karena dari manusia lah semua awal kebudayaan-kebudayaan itu terbentuk. Kebudayaan itu terbentuk  karena manusia dihadapkan dengan persoalan yang mengharuskan mereka untuk memecahkan masalah tersebut. Maka dari itu manusia melakukan berbagai cara agar persoalan itu bisa terselesaikan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
     Selain itu kebudayaan juga terbentuk dari interaksi manusia, tingkah laku manusia, pola fikir manusia, seni dan adatnya, dan masih banyak lagi. Manusia pun mempunyai empat kedudukan dalam kebudayaan itu antara lain :
1.      Penganut Kebudayaan
2.      Pembawa Kebudayaan
3.      Manipulasi Kebudayaan
4.      Pencipta Kebudayaan
            Hubugan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain  hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap :
 1   Eksternalisasi   : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya
 2  Obyektivitas    : Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif
 3 Internalisasi     : Proses dimana masyarakat kembali dipelajari manusia

E. Penyebab Berubahnya Kebudayaan
       Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
       Selain itu perubahan tersebut juga terjadi karena kebudayaan manusia itu berbeda-beda disebabkan ada beberapa unsur seperti kepercayaan, sistem kemasyarakatan, pengetahuan, ekonomi, peralatan, bahasa, dan kesenian. Seiring dengan pergantian zaman, kebudayaan pun semakin berubah. Dengan perbedaan tingkah laku manusia dan tidak adanya toleransi sesama sering memicu terjadinya konflik dalam kehidupan. Ada lima penyebab terjadi perubahan kebudayaan yaitu:
1. Perubahan lingkungan alam
2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan budaya lain
3. Karena ada kemauan
4.Suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain
5.suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsisuatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.
    Ada pula factor diterima atau tidak diterimanya unsur budaya di kalangan masyarakat tersebut, antara lain :
1.   Terbatasnya masyarakat memiliki hubugan atau kontak
2. Pandangan hidup dan nilai-nilai dominan
3.   Sebelumanya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan
4.   Dapat dibuktikan kegunaannya di masyarakat.

F. Kesimpulan
            Bisa ditarik kesimpulan dari uraian diatas bahwa manusia dan kebudayaan itu sangat erat kaitannya. Karena dari dulu sampai sekarang kebudayaan sudah menjadi cerminan perilaku dari masyarakat itu sendiri.


DAFTAR PUSTAKA

1. Chandra, ruang. 2011. Makalah hubungan antara budaya [terhubung berkala]   http://ruangchandra.blogspot.com/2011/03 /makalah-hubungan-antara-budaya-dan.html [27 September 2012]

2.Yoga. 2012. Hubungan manusia dengan kebudayaan [terhubung berkala] http://yogaahk.blogspot.com/2012/03/hubungan-manusia-dengan-kebudayaan.html [27 September 2012]

3. Buku Sosiologi SMA kelas 11




TUGAS ILMU BUDAYA DASAR UG

0 komentar:

Posting Komentar