A.
Pendahuluan
Budaya
merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai
peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam
masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir masyarakat
tertentu.
Masyarakat dahulu melihat kebudayaan sebagai
suatu hal yang terdiri dari segala manifestasi dari kehidupan manusia yang
berbudi luhur dan bersifat ruhani, seperti agama, kesenian, filsafat, ilmu
pengetahuan, tata negara, dan sebagainya. Anggapan seperti itu mulai berubah
seiring perubahan zaman. Kebudayaan sering diartikan sebagai manifestasi
kehidupan setiap orang dan kelompok.
Maka dari
itu sangat penting bagi kita untuk mengkaji apa itu kebudayaan dan manusia,
unsur-unsur kebudayaan, apa hubungan antara mereka dan apa penyebab perubahan
kebudayaan.
B. Pembahasan
Sebelum
mengkaji hubungan tentang hubungan manusia dengan kebudayaan, kita harus tahu
pengertian kebudayaan dan manusia terlebih dahulu. Para kebudayaan sering mengartikan norma sebagai tingkah laku
rata-rata, tingkah laku khusus atau yang selalu dilakukan berulang – ulang.
Kebudayaan itu
sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Sedangkan pengertian manusia dalam sosiologi adalah makhluk social yang tidak
dapat hidup sendiri. Dalam ilmu ekonomi adalah makhluk hidup yang penuh
perhitungan antara laba dan rugi.
Untuk
lebih jelasnya tentang unsur kebudayaan saya akan membahasa tentang unsur-unsur
kebudayaan yang ada di Kota Padang.
C.
Kebudayaan di Kota Padang
Dalam bahasanya, Padang menggunakan bahasa
Minang dan Indonesia sebagai bahasa sehari-harinya. Bahasa Minangkabau adalah
salah satu anak cabang bahasa Austronesia yang dituturkan khususnya di wilayah Sumatra Barat, bagian barat propinsi Riau serta tersebar di berbagai
kota di seluruh Indonesia. Dalam bahasa Minangkabau,
ada huruf mati yang dihilangkan atau dipertukarkan, misalnya dalam perkataan
habis. huruf h dihilangkan dan huruf s diganti dengan huruf h sehingga menjadi abih, manis menjadi manih, hangus menjadi anguih.
Dalam segi religi mayoritas penduduk
Sumatra Barat beragama Islam.
Selain itu ada juga yang beragama Kristen di
Kepulauan Mentawai, serta Hindu dan Buddha yang
pada umumnya adalah para pendatang.
Dalam segi kesenian musik dan tari
,musik Padang berupa instrumentalia dan lagu-lagu dari daerah ini pada umumnya
bersifat melankolis. Hal ini berkaitan erat dengan struktur masyarakatnya yang
memiliki rasa persaudaraan, hubungan kekeluargaan dan kecintaan akan kampung
halaman yang tinggi ditunjang dengan kebiasaan pergi merantau.
Sedangkan tarian, Padang mempunyai macam-macam tarian seperti Tari Piring, Tari Payung, Tari Randai, Tari Pasambahan, dan Tari Indang. Gerakan yang ditarikan oleh kaum pria dan
wanita umumnya memiliki gerakan aktif dinamis namun tetap berada dalam alur dan
tatanan yang khas
Dalam segi ilmu pengetahuan di Padang ada suku Minang
terkenal sebagai suku yang terpelajar, oleh sebab itu pula mereka menyebar di
seluruh Indonesia bahkan manca-negara dalam berbagai macam profesi dan
keahlian, antara lain sebagai politisi, penulis, ulama, pengajar, jurnalis, dan
pedagang. Berdasarkan jumlah populasi yang relatif kecil (3% dari penduduk
Indonesia), Minangkabau merupakan salah satu suku tersukses dengan banyak
pencapaian.
Dalam mata pecahariannya Kota Padang merupakan
sebuah perkampungan nelayan kecil. Mereka bekerja sebagai nelayan
mengarungi samudera dengan kapal-kapal kecil mereka yang disandarkan di bibir
muara. Ada juga sebagian yang bekerja sebagai petani garam dan pedagang.
Rumah adat Padang
disebut Rumah
Gadang. Rumah adat asli setiap tiangnya tidaklah tegak lurus
atau horizontal tapi mempunyai kemiringan. Ini disebabkan oleh orang dahulu
yang datang dari laut hanya tahu bagai mana membuat kapal. Rancangan kapal
inilah yang ditiru dalam membuat rumah. Rumah adat jugat tidak memakai paku
tapi memakai pasak kayu. Ini disebabkan daerah Sumatera Barat rawan terhadap gempa, baik vulkanik
maupun tektonik. Jika dipasak dengan kayu setiap ada gempa akan semakin kuat
mengikatnya.
Senjata
tradisional Padang (Sumatera Barat) adalah Keris. Keris biasanya
dipakai oleh kaum laki-laki dan diletakkan di sebelah depan, saat sekarang
hanya dipakai bagi mempelai pria. Berbagai jenis tombak, pedang panjang, sumpit juga dipakai oleh raja-raja Minangkabau
dalam menjaga diri mereka.
D. Kaitan
Manusia dan Kebudayaan
Dari
penjelesan suku Padang diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa ada kaitan manusia
dengan kebudayaannya. Pada dasarnya hubungan manusia dengan
kebudayaan sangat erat dan tidak dapat dipisahkan di dalam kehidupan, karena
dari manusia lah semua awal kebudayaan-kebudayaan itu terbentuk. Kebudayaan itu
terbentuk karena manusia dihadapkan
dengan persoalan yang mengharuskan mereka untuk memecahkan masalah tersebut.
Maka dari itu manusia melakukan berbagai cara agar persoalan itu bisa
terselesaikan. Kebudayaan yang digunakan manusia
dalam menyelesaikan masalah-masalahnya, yang
digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Selain
itu kebudayaan juga terbentuk dari interaksi manusia, tingkah laku manusia,
pola fikir manusia, seni dan adatnya, dan masih banyak lagi. Manusia pun
mempunyai empat kedudukan dalam kebudayaan itu antara lain :
1. Penganut
Kebudayaan
2. Pembawa
Kebudayaan
3. Manipulasi
Kebudayaan
4. Pencipta
Kebudayaan
Hubugan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana
adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang
dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan
kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan
masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis tercipta melalui tiga
tahap :
1 Eksternalisasi : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya
2 Obyektivitas : Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif
3 Internalisasi : Proses dimana masyarakat kembali dipelajari manusia
1 Eksternalisasi : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya
2 Obyektivitas : Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif
3 Internalisasi : Proses dimana masyarakat kembali dipelajari manusia
E. Penyebab Berubahnya Kebudayaan
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya
struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan itu terjadi
sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan
perubahan.
Selain itu perubahan tersebut juga
terjadi karena kebudayaan manusia itu berbeda-beda disebabkan ada beberapa
unsur seperti kepercayaan, sistem kemasyarakatan, pengetahuan, ekonomi,
peralatan, bahasa, dan kesenian. Seiring dengan pergantian zaman, kebudayaan pun
semakin berubah. Dengan perbedaan tingkah laku manusia dan tidak adanya
toleransi sesama sering memicu terjadinya konflik dalam kehidupan. Ada lima penyebab terjadi perubahan kebudayaan yaitu:
1. Perubahan lingkungan alam
2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan budaya lain
3. Karena ada kemauan
4.Suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain
5.suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsisuatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.
1. Perubahan lingkungan alam
2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan budaya lain
3. Karena ada kemauan
4.Suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain
5.suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsisuatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.
Ada pula factor diterima atau tidak
diterimanya unsur budaya di kalangan masyarakat tersebut, antara lain :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubugan atau kontak
2. Pandangan hidup dan nilai-nilai dominan
3. Sebelumanya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan
4. Dapat dibuktikan kegunaannya di masyarakat.
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubugan atau kontak
2. Pandangan hidup dan nilai-nilai dominan
3. Sebelumanya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan
4. Dapat dibuktikan kegunaannya di masyarakat.
F. Kesimpulan
Bisa ditarik kesimpulan dari uraian
diatas bahwa manusia dan kebudayaan itu sangat erat kaitannya. Karena dari dulu
sampai sekarang kebudayaan sudah menjadi cerminan perilaku dari masyarakat itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
1. Chandra, ruang. 2011.
Makalah hubungan antara budaya [terhubung berkala] http://ruangchandra.blogspot.com/2011/03 /makalah-hubungan-antara-budaya-dan.html [27 September 2012]
2.Yoga. 2012. Hubungan
manusia dengan kebudayaan [terhubung berkala] http://yogaahk.blogspot.com/2012/03/hubungan-manusia-dengan-kebudayaan.html [27 September 2012]
3. Buku
Sosiologi SMA kelas 11
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR UG
0 komentar:
Posting Komentar