JAKARTA,
Pegadaian Syariah dalam waktu dekat akan menerima kucuran dana untuk penyaluran
pembiayaan modal kerja. Dana ini diperoleh dari sindikasi delapan Bank
Pembangunan Daerah (BPD) yang tergabung dalam Asosiasi Bank Pembangunan Daerah
(As-banda).
Ketua Asbanda yang juga merupakan
Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono, mengungkapkan pembiayaan ini bernilai
hingga Rp 1 triliun. Rencananya, penandatanganan kerja sama akan dilakukan
pekan depan. “Bank DKI dipercaya menjadi leader
untuk sindikasi tersebut”, ujar Eko seusai melaksanakan rapat dengar
pendapat umum bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (4/10).
Ini bukan kali pertama Bank DKI
menyalurkan pembiayaan melalui sindikasi. Sebelumnya, Bank DKI juga menyalurkan
pembiayaan untuk pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan senilai RP 7,14
triliun bersama dengan BCA. “Pada sindikasi ini, Bank DKI juga dipercaya
menjadi pimpinan sindikasi.” tuturnya.
Ia menjelaskan, di awal tahun ini
Bank DKI telah mematok target sindikasi sebesar Rp 2 triliun pada 2012. Target
sindikasi ini meningkat 83 persen bila dibandingkan posisi akhir tahun 2011
yang sebesar Rp 1,2 triliun.
Eko menyebutkan, beberapa proyek
sindikasi yang telah dipercayakan kepada Bank DKI adalah dua proyek pembangkit
listrik, proyek tol, proyek perkebunan, dan perhotelan.
Laba Rp 401 miliar
Dalam kesempatan tersebut, Eko
menyebutkan Bank DKI membukukan laba sebesae Rp 401 miliar pada September 2012.
Laba tersebut ditargetkan naik menjadi Rp 596 miliar di akhir 2012.
Ia menjelaskan , pertumbuhan kredit
pada September 2012 mencapai sekitar 30 persen menjadi Rp 13,5 triliun dari
periode sebelumnya Rp 9 triliun. Kredit Bank DKI tersalurkan ke sector consumer
sebanyak 53 persen dan produktif 47 persen. Sementara itu, dana pihak ketiga
(DPK) mencapai Rp 25 triliun, tumbuh dari Ro 19 triliun pada Desember 2011.
Aset Bank DKI pada periode tersebut
mampu melampaui target, yakni sebesar Rp 27,5 triliun. Nilai asset Bank DKI
sebelumnya ditarget Rp 25,2 triliun pada akhir 2012. Adapun modal Bank DKI
tercatat mencapai Rp 1,4 triliun.
Modal Bank DKI, kata Eko, akan
ditambah setelah revisi peraturan daerah (perda) mengenai modal pasar. Nilai
modal dasar Bank DKI diperbesar dari semula Rp 700 miliar menjadi Rp 3,5
triliun. “Perdanya sudah keluar sehingga kami punya ruang untuk penyorotan
modal.” ujarnya.
Dalam APBD Provinsi DKI Jakarta
2012, disepakati penambahan modal Bank DKI sebesar Rp 250 miliar. Dari jumlah
itu, Rp 68 miliar sudah disetor ke Bank DKI. “Minggu ini, akan disetor lagi Rp
181 miliar. Sisanya yang lain tunggu pergub (peraturan gubernur”, ujarnya.
Republika - Jumat, 5 Oktober 2012
Tanggapan
dan Saran :
Menurut saya, kebijakan pengucuran
dana ke Bank Syariah oleh Asosiasi Bank Pembangunan Derah merupakan kebijakan
yang benar, karena dananya tersebut digunakan untuk penyaluran pembiayaan modal
kerja, hal ini merupakan hal positif . Jadi Bank yang berasosiasi menyumbangkan
dana tersebut juga pasti akan selalu member sindikasi yang presentasinya meningkat
setiap tahunnya, seperti halnya Bank DKI yang bila dibandingkan tahun
sebelumnya meningkatkan sindikasi sebesar 83 persen, maka dari hal tersebut
kesimpulannya penyaluran dana tersebut tidak semata-mata untuk menunjukkan
citra atau keunggulan suatu Bank, tetapi juga menjalin kerja sama yang baik
dengan bank lain guna membantu peningkatan modal kerja.
0 komentar:
Posting Komentar